05 November 2022
Tingkatkan eksistensi UMKM dan pemberdayaan wanita dalam membangkitkan perekonomian pasca pandemi
Dinamika Forum Manajemen Indonesia Korwil Daerah Istimewa Yogyakarta
Ibu Lusi ikut merintis berdirinya FMI Korwil DIY pada 2010. Beliau dipercaya menjabat posisi sekretaris sampai saat ini. Di awal berdirinya, FMI Korwil DIY beranggotakan 4 perguruan tinggi, yaitu Universitas Islam Indonesia (UII), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (STIE YKPN), Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Saat ini anggota FMI Korwil DIY berjumlah 15 perguruan tinggi, dan masih terus ditingkatkan karena perguruan tinggi di Yogyakarta lebih dari 40.
Kegiatan FMI Korwil DIY berfokus pada tugas-tugas dosen dan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana topik kegiatan adalah pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Beberapa kegiatan yang pernah dilaksanakan adalah workshop hibah penelitian dan hibah PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), seminar-seminar, dan call for paper. Sebagai kontribusi dalam peningkatan dan kebangkitan UMKM pasca pandemi, saat ini sedang dirintis kerja sama dengan UMKM di Yogyakarta dalam hal pendampingan dan pelatihan.
Kendala UMKM
Dari sisi modal dan jenis usaha, UMKM mempermudah siapa saja yang ingin memulai usaha. Akan tetapi perlu digarisbawahi bahwa bisnis bukan hanya modal dan produk, lebih jauh adalah bagaimana memperkenalkan produk kepada pasar. Dan kendala UMKM adalah kurangnya literasi sumber daya manusia terkait pengelolaan UMKM terutama dalam bidang pemasaran.
Hal lainnya adalah networking yang merupakan syarat mutlak dalam berbisnis. Dukungan pemerintah juga sangat diharapkan dalam hal membuka kesempatan networking dengan pelaku bisnis. Selain itu, merubah mindset juga diperlukan, agar UMKM lebih percaya diri atas produknya.
Sebagai penutup, Ibu Lusi berpesan: “Tingkatkan eksistensi UMKM dan pemberdayaan wanita dalam membangkitkan perekonomian pasca pandemi.”