07 Juli 2021
Peningkatan Kompetensi ASN Tenaga Medis, Benarkah Sudah Kompeten?
Webinar HR in HOSPITAL untuk program SERVICE EXCELLENCE IN HOSPITAL digelar pada hari Selasa, 6 Juni 2021. Kali ini webinar hadir dengan topik, PENINGKATAN KOMPETENSI ASN: SERVICE EXCELLENCE TENAGA MEDIS DI ERA NEW NORMAL. Hadir sebagai pembicara yakni Prof. Hans Wijaya sebagai CEO National Hospital, Ikfina Fahmawati sebagai Bupati Mojokerto, serta Prof Kusnanto sebagai Manager Keperawatan RS UNAIR.
Hans berpendapat bahwa rumah sakit (RS) yang sesuai dengan idaman masyarakat tidak akan terjadi bila rumah sakit hanya bekerja sesuai dengan “asal bapak senang”. Pelayanan rumah sakit harus menyenangkan pasien atau masyarakat, bukan untuk melayani kepentingan atasan. Beberapa RUSD di Indonesia juga masih mengedepankan budaya birokrasi dibandingkan pelayanan publik. Banyak penyelewengan di mana RS milik pemerintah yang masih diutamakan untuk kepentingan birokrat dan para pimpinan eselon RS, dibandingkan menggunakan fasilitas murni untuk masyarakat.
Senada dengan hal tersebut, Kusnanto berpendapat bahwa pengelolaan RS yang efektif dan efisien merupakan syarat mutlak agar RS dapat memberi pelayanan yang optimal. Jika manajemen RS kurang optimal, maka akan berdampak pada produktivitas karyawan RS pula dalam melayani pasien dan masyarakat. Beliau juga mengemukakan tentang kendala pelayanan RS di Indonesia, bahwa dokter yang memiliki kapabilitas tinggi cenderung berada di kota besar dan cenderung menagih tarif yang mahal. Selain itu, dokter dengan kemampuan tersebut mempunyai hak dalam memilih pasien. Hal ini akan sangat merugikan masyarakat jika terjadi situasi seperti pandemi sekarang. Di mana dokter dengan skil yang tinggi diperlukan untuk menangani masyarakat tanpa pandang bulu.
RS di Indonesia tentunya perlu untuk berubah, di mana manajemen yang profesional diperlukan untuk memimpin sebuah rumah sakit. Hal itu bertujuan agar terlepas dari kultur birokrasi “asal bapak senang”. Selain itu, RS perlu menonjolkan teknologi tinggi sebagai salah satu daya tarik pemasaran, selalu berusaha mencari terobosan dengan produk baru, sadar akan persaingan, serta fasilitas yang mementingkan kenyamanan dan juga kepuasan konsumen. Fokus dan tujuan akhir RS, khususnya RS milik pemerintah yakni kepuasan konsumen atau pasien, bukan pada orientasi kepentingan birokrasi.