08 Oktober 2022

Inovasi Traksi untuk Memastikan UMKM Berdikari

Article Cover

Istilah traksi masih dirasa awam khususnya untuk usaha pada level mikro, kecil, dan menengah. Kosakata traksi biasa dipergunakan oleh startup digital untuk menunjukkan kemampuan monetisasi layanan dari para penggunanya. Semakin besar traksi yang dimiliki, maka semakin terjamin keberlangsungan usaha dari startup tersebut.

 

Pembicaraan traksi ini relevan karena sejak awal 2022 lebih dari 50 startup digital di dunia telah merumahkan ribuan karyawannya. Hal ini terjadi semata karena para startup tidak mampu melakukan monetisasi dengan optimal sehingga hanya berharap dari pendanaan bertahap saja dari para investor.

 

Bagi UMKM, krisis traksi ini tidak boleh terjadi. UMKM yang memiliki pasar lebih tradisional dibandingkan startup digital harus mampu untuk membangun pondasi-pondasi sumber pendapatan yang lebih kokoh dan tidak hanya tergantung pada jalur pembeli tunggal saja. Oleh karena itu, UMKM memerlukan inovasi traksi agar memastikan pundi terpenuhi dan usahanya mampu berdikari.

 

Inovasi traksi dapat dilakukan dengan pengembangan produk yang rutin, peningkatan kualitas layanan, perluasan layanan kepada multi segmen, pembangunan layanan pelanggan, pembuatan strategi terstruktur, hingga digitalisasi akses penjualan. Selain itu, UMKM perlu menghindari zona nyaman agar dapat lekas bereaksi jika ada fluktuasi pada laporan keuangan. Jadi, inovasi traksi bukan hanya sekadar inovasi produk, melainkan upaya kreatif untuk memastikan pundi pendapatan tidak berasal dari satu aliran saja.

Share this article :